Rabu, 21 Oktober 2009

our new ambient media

Inilah proses lahirnya ide yang udah kita eksekusi untuk kampanya Anti Diskriminasi untuk LGBT.

Nindya Prameswari udah utak-utek konsep ini sebelum gabung di BG Awards. Hal yang menarik buat kita tentang apa, kenapa, dan bagaimana LGBT itu. Lalu masalah yang muncul waktu kita nyetrumin otak adalah diskriminasi. Banyak diskriminasi yang masih berlangsung. Lalu satu point yang kami angkat adalah stigma negatif dari istiliah normal dan ga normal. Istilah yang sangat umum digunakan untuk menilai dan menyebut heteroseks, yaitu ga normal.

Padahal setelah kita pikir-pikir lagi, itu kan masalahnya ada di kuantitas ajah, sih.. (setelah mematahkan definisi normal dari KBBI).
Konsep inti ini kita ambil sebagai hipotesa. Lalu kita mulai pembuktian kita. Nindya Prameswari janjian dateng ke PKBI DIY di daerah Taman Siswa untuk menggali lebih dalem hipotesa ini. Di sana kita sharing bareng Mas Galing dan temen-temen. Bukan sekedar hipotesa kita yang kita obrolin, kita malah dapet wawasan buanyak tentang apa, kenapa, dan gimana LGBT itu. Mulai dari psikologi, fisik, agama, sosial, dan macem-macem. Dan ternyata konsep yang kita tawarin emang bener hipotesanya. #youngfree dan PKBI DIY setuju buat gerak bareng dalam kampanye ini.



*hehehe...Aik seatap sama Nindi buat garap ambient media-nya. Hobi kita emang utek-utek sama bikin-bikin barang sendiri ..




*karyanya udah jampir jadi dan siap di-display..

1* ini ambient media yang udah di-display di lobi kampus FISIP Atma Jaya Yogyakarta.

2* Copy dengan perbandingan ini yang kita tampilin.

Jika
7 dari 10 orang adalah :

heteroseks / homoseks

Manakah yang normal ?

Apakah normal selalu yang dominan ?


3* Tampilan awalnya adalah : jika 7 dari 10 orang adalah : heteroseks.

7 model orang ini berwarna biru dan pink (untuk mewakili heteroseks)
lalu 3 lainnya berwarna biru (untuk mewakili homoseks)



4* Lalu papan sebagai landasan berdirinya model orang-orangan ini bisa diputar, jadi interaktif!

Di sini target audience bisa memutar sendiri model yang kita bikin.
Dan tentu, supaya target audience bisa merefleksikan sendiri
maksud dari pesan untuk di pikiran mereka.





5* waktu target audience memutar modelnya, mereka menemui tampilan :

jika 7 dari 10 orang adalah : homoseks.

7 model orang ini berwarna biru (untuk mewakili homoseks)
lalu 3 lainnya berwarna biru dan pink (untuk mewakili heteroseks)



6* Nah, setelah melihat dan berpikir sendiri, barulah target audience melihat pesan inti dari
kampanye ini. Dan semua memang berupa pertanyaan. Sekali lagi, efek refleksi pribadi yang
pengen kita sentuh disini.


7* Booklet tentang apa, kenapa, dan bagaimana LGBT ini dari PKBI DIY. Sekitar 30 booklet
disediain, dan semuanya habis!






Semoga kampanye Anti Diskriminasi terhadap LGBT bisa membuka pemikiran temen-temen lain, dan mengurangi diskriminasi yang banyak terjadi.
Dimulai dari diskriminasi di dalam pikiran kita masing-masing.
Karena, kita semua sama - manusia.
Dan untuk orientasi seksual, itu adalah pilihan.



"Mari saling menghargai pilihan".

1 komentar:

Anonim mengatakan...

oh...mbak aik toh yang buat...keren....lucu juga bentuknya